PRAKTIKUM II.3
Topik : Denaturasi Protein
Tujuan
:Untuk
mempelajari proses denaturasi protein pada berbagai sumber albumin.
Hari/
Tanggal : Jumat/ 2
Mei 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat
:
1. Tabung
reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Pipet
tetes
4. Gelas
ukur 10 ml
5. Gelas
kimia 250 ml
6. Waterbath
Bahan
:
2.
Larutan albumin (telur itik tambak,
telur itik pantai, telur ayam ras, telur ayam kampung, telur puyuh dan telur
penyu).
3.
Buffer asetat pH 4,7 (1 M)
4.
HCl 0,1 M
5.
NaOH 0,1 M
6.
Air
7.
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan tabung reaksi dengan urutan
sebagai berikut :
Tabung
|
1
|
2
|
3
|
Larutan albumin
|
9 ml
|
9 ml
|
9 ml
|
Buffer asetat pH 4,8 (1 M)
|
-
|
-
|
1 ml
|
HCl 0,1 M
|
1 ml
|
-
|
-
|
NaOH 0,1 M
|
-
|
1 ml
|
-
|
2.
Menempatkan ketiga tabung dalam air
mendidih selama 10 menit dan mendinginkan pada temperatur kamar.
3.
Untuk tabung (1) dan (2) menambahkan 10
ml buffer astatat pH 4,7. Tulis hasilnya
III.
TEORI DASAR
Suatu
rantai protein biasanya mengacu pada suatu biopolymer dengan berat molekul
lebih besar dari beberapa ribu. Tiap protein mempunyai urutan sisa asam amino
tertentu dalam rantainya, yang sebagian besar menetukan sifat-sifat biologis
dan fisikokimianya. Beberapa protein juga dapat larut dalam semua sistem
berair. Banyak protein telah pecah dan dimurnikan berdasarkan atas ukuran
molekul dan kelarutannya. Dengan larutnya protein tersebut maka akan merubah
fisik protein yang menyebabkan juga kehilangan sifat kelarutannya yang dapat
disebut denaturasi. Denaturasi dapat terjadi oleh banyak bahan. Termasuk didalamnya
adalah panas dan bahan kimia yang merusak ikatan hidrogen dalam protein
tersebut. Terdapat banyaknya konformasi antara asli molekul protein dan
konformasi dimana rantai protein ada dalam keadaan rambanga sempurna meruang.
Pada konformasi terakhir ini, protein dikatakan mengalami denaturasi sempurna.
Akan tetapi. Terjadinya keadaan rambang sempuurna rantai protein tidak harus
berarti hilangnya fungsi biologis. Fungsi biologis memiliki aktivitas maksimum
pada keadaan aslinya dan suatu perubahan dalam struktur yang menyebabkan
hilangnya fungsi alami protein tersebut.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
a.
Gambar
pengamatan
1. Telur
puyuh
Sebelum sesudah + Buffer
asetat
2.
Telur
itik pantai
Sebelum sesudah + Buffer
asetat
( sumber :
Dok. Pribadi. 2014)
3.
Telur
penyu
Sebelum sesudah + Buffer
asetat
4.
Telur
itik tambak
Sebelum sesudah + Buffer
asetat
5.
Telur
ayam kampung
Sebelum sesudah +
Buffer asetat
( sumber : Dok. Pribadi. 2014)
b.
Tabel pengamatan
V.
ANALISIS DATA
Dari hasil pengamatan
yang kami lakukan dapat diketahui hasil denaturasi protein pada berbagai
albumin. Adapun hasil hasil pengamatan yang akan dianalisa satu persatu
berbagai bahan alumunium , sebagai berikut :
1.
Tabung HCL 0.1 M
a. Telur
puyuh
-
Pada awalnya telur ini berwarna bening
keruh memiliki gumpalan sedikit dan terdenatur
tidak sempurna.
-
Telur ini setelah di panaskan selama 15
menit berubah warna menjadi putih susu dan ternatur sempurna.
-
Setelah diteteskan buffer asetat
bersifat heterogen dan terdenaturasi tak sempurna.
b. Telur
itik pantai
-
Pada awalnya telur ini memiliki warna
putih bening dan terdenatur sepurna.
-
Setalah dipanaskan didalam water bath
berubah warna menjadi putih susu, terdenaturasi tak sempurna ( membeku ).
c. Telur
penyu
-
Pada awalnya telur ini berwarna putih
bening, menggumpal, terdenaturasi tak sempurna.
-
Setelah dipanaskan dalam water bath 15
menit berubah menjadi putih bening, menggumpal dan terdenaturasi tak sempurna.
-
Setelah di tambahkan buffer asetat warna
tetap, mengumpal dan bersifat heterogen.
d. Telur
itik tambak
-
Telur ini berwarna putih bening keruh,
menggumpal dan terdenturasi tak sempurna.
-
Kemudian berubah warna menjadi putih
susu terdenaturasi tak sempurna.
-
Setalah diteteskan buffer asetat telur
ini bersifat heterogen terdenaturasi sempurna.
e. Telur
ayam kampung
-
Pada telur ini warnanya putih bening
terdenaturasi tak sempurna.
-
Setelah dipanaskan telur ini
terdenaturasi sempurna.
-
Setelah diteteskan bufer asetat telur ini bersifat heterigen.
2.
Tabung 2 Na0H 0,1 M
a. Telur
puyuh
Pada telur ini memiliki warna putih
kuning ada gumpalan sedikit dan terdenaturasi tak sempurna. Setelah dipanaskan
didalam water bath terjadi perubahan warna yaitu berubah menjadi putih
bening/putih tulang. Berbuih dan terdenaturasi sempurna. Selanjutnya ditambahkan bufer asetat yang kemudian bersifat heterogen dan
terdenaturasi tak sempurna.
b. Telur
itik pantai
Telur in berwarna putih bening dan
terdenaturasi tak sempurna. Setelah dipanaskan berubah warna menjadi 2
warna yaitu atas putih bening, bawah
putih susu dan membeku, terdenaturasi tak sempurna, kemudian ditambahkan bufer
asetat memilki warna atas putih bening tengah bening kekuningan, bawah putih
susu, dan bersifat heterogen.
c. Telur
penyu
Pada telur ini berwarna putih bening,
menggumpal, terdenaturasi tak sempurna, selanjutnya dipanaskan menjadi warna
putih keruh, mengumpal dan denaturasi tak sempurna. Kemudian telur ini
ditambahkan bufer asetat yang hasilnya tetap sama yaitu berwarna putih keruh
dan denaturasi tak sempura.
d. Telur itik tambak dalam tabung 2, telur ini memilki
warna putih keruh menggumpal dan denaturasi tak sempurna, setalah dipanaskan
telur ini memiliki warna putih susu, denaturasi sempurna. Kemudian ditambahkan
dengan bufer asetat memilki sifat heterogen dan denaturasi tak sempurna.
e. Telur
ayam kampung
Dalam tabung 2, telut ayam kampung
menggumpal dan denaturasi tak sempurna. Kemudian ditambahkan bufer asetat
bersifat heterogen. Sebelum ditambahkn bufer asetat, dipanaskan dulu dalam
water bath dan hasilnya telur ini terdenaturasi tak sempurna.
3.
Tabung 3 bufer asetat
a. Telur
puyuh
Pada tabung 3, telur puyuh memilki warna
putih kekuningan gumpalan sedikit , denaturasi tak sempurna setelah
dipanaskan mengalami perubahan yakni
warna putih susu, berubah denaturasi sempurna.
b. Telur
itik pantai
Pada tabung 3, telur ini memiliki warna
putih keruh, terdenaturasi tak sempurna, setelah dipanaskan terdenaturasi
sempurna berwarna putih susu dan membeku.
c. Telur
penyu
Pada tabung 3, telur ini memiliki warna
putih keruh, menggumpal terdenaturasi tak sempurna, setelah dipanaskan berwarna putih susu dan terdenaturasi tak
sempurna.
d. Telur
itik tambak
Pada tabung 3, telur ini memilki warna
bening keruh, menggumpal, denaturasi tak sempurna, setelah dipanaskan memilki
putih susu dan denaturasi tak sempurna.
e. Telur
ayam kampung
Pada tabung 3, telur ini memilki warna putih, mengumpal denaturasi tak sempurna,
setalah dipanaskan telur ini
terdenaturasi sempurna.
VI.
KESIMPUALAN
-
Fakto-faktor yang menyebabkan denaturasi
protein antara lain :
a. Suhu
yang tinggi
b. Pengaruh
pH
c. Pengaruh
mekanik
d. Pegaruh
zat-zat kimia tertentu
-
Penyebab larutan albumin yang mengalami
proses denaturasi ta sempurna adlaha karea tinggginya tingkat kandungan albumin
yang terdapat dalam larutan tersebut.
-
Denaturasi protein adalah suatu perubahan atau modifikasi yerhadap
sturuktur sekunder, tertian dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya
pemechan-pemacahan ikatan kovalen.
VII.
Daftar Pustaka
Lehninger, Albert. 1997. Dasar – Dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.
Noorhidayati
dan Hardiansyah. 2004. Penintun
Praktikum Biokimia. FKIP.
UNLAM.
BANJARMASIN.
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar – Dasar Biokimia.
Universitas Indonesia
Jakarta.
Lampiran :
Pertanyaan :
1.
Sifat fisik apa dari protein
yangmepengaruhi kelarutan dari protein dalam percobaan ini ?
2.
Metode lain apakah yang digunakan untuk
denaturasi protein ?
3.
Perubahan kikia apa yang berhubungan
dengan denaturasi telur ?
Jawaban
:
1.
Sifat fisik yang mempengaruhi kelarutan
dari frotein dalam percobaan ini adalah protein yang dicampur dengan asam atau
basa ( HCL, NaOH dan larutan bufer asetat ) dapat mengalami perubahan fisik berupa koagulasi
(penggumpalan), mempunyai siapat koloid
dan terdenaturasi karena
perubahan limngkungannya, sehingga menyebabkan larutan protein menyalami perubahan
sruktur dan kehilanagan sifat
kelarutannya. ( Anna Poej diadi, 1994 ).
2.
Metode lai yang digunakan untuk
denaturasi protein adalah dengan garam logam berat ( Anna Poej diadi, 1994 ).
3.
Perubahan kimia yang berhunungan dengan
denaturasi telur yaitu adanya perubahan struktur dan konfigarasi protein ( Anna
Poej diadi, 1994 ).
The World's Best Casinos - Ocean Downs - Pride of
BalasHapusThe 다파벳 World's Best Casinos - Ocean Downs – 바카라 양방 Pride of The World's Best 벳 인포 해외 배당 흐름 Casinos - Ocean Downs The World's Best 뭐 먹지 룰렛 Casinos - Ocean Downs - Pride 졸리다 of the Earth.