BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat
makanan. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal organ tubuh serta
menghasilkan tenaga (Djoko Pekik Irianto,2006:2)
Menurut Asmira Sutarto (1980) secara umum fungsi zat makanan
adalah sebagai berikut :
1. Memberi bahan untuk membangun tubuh dan memelihara serta
memperbaiki bagian-bagian
tubuh yang hilang dan rusak.
2. Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga kita dapat bergerak
dan bekerja.
3. Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh.
4. Membangun dan memelihara tubuh.
Untuk mendapatkan kualitas gizi yang
baik, makanan yang kita konsumsi setiap hari harus mengandung zat-zat gizi,
misalnya di Indonesia telah lama masyarakat dianjurkan mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna yaitu nasi, sayur, lemak, buah dan susu, sehingga
diharapkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi akan
membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik serta energy yang cukup guna
melaksakan kegiatan sehari-hari.
1.2
Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini:
1. Apa
itu gizi?
2. Apa saja dampak buruk bagi seseorang yang mengalami
kekurangan gizi?
3. Apa
itu obesitas?
4. Hal
apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas?
5. Apa
dampak dari obesitas?
6. Bagaimana
cara untuk menghindari terjadinya obesitas pada tubuh kita?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan
pengertian gizi.
2. Menjelaskan dampak buruk bagi seseorang yang kekurangan
gizi
3. Menjelaskan
pengertian obesitas.
4. Menjelaskan
penyebab terjadinya obesitas.
5. Menjelaskan
dampak dari obesitas.
6. Menyebutkan
cara untuk menghindari terjadinya obesitas
1.4
Manfaat
1. Untuk
mengetahui secara dalam tentang gizi dan hubungannya dengan obesitas.
2. Memberikan
solusi kesehatan agar terhindar dari obesitas.
BAB II
ISI
A. GIZI
Gizi dapat diartikan sebagai proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta
menghasilkan tenaga.
Menurut I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002) menjelaskan bahwa
gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, dan transportasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gizi merupakan
bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan,
menghasilkan tenaga serta membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh.
Kata
gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir yang berarti "makanan". Gizi merupakan
terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat diterjemahkan
menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh,
yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian
yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan
melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan
agar tubuh tetap sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi
disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam
makanan dan penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan,
penyerapan, pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan
pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh.
makanan yang dikonsumsi sebagai
sumber gizi harus mengandung karbohidat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air. Zat-zat gizi tersebut mempunyai manfaat bagi tubuh, yaitu :
1. Karbohidrat, bermanfaat sebagai :
Sumber energy utama bagi tubuh
Pembentuk cadangan sumber energy. Kelebihan karbohidrat
dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energy
yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Memberi rasa kenyang karena karbohidrat mempunyai volume
yang besar dengan adanaya selulosa.
2. Protein, bermanfaat sebagai :
Membangun sel tubuh
Mengganti sel tubuh
Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
Pemberi kalori
Mengangkat zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah,
dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membrane sel ke dalam sel.
3. Lemak, bermanfaat sebagai :
Sumber energy.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
Memperlama rasa kenyang.
4. Vitamin :
Setiap
vitamin mempunyai fungsi khusus, beberapa vitamin dapat berperan secara
bersama-sama dalam fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara pertumbuhan,
reproduksi, kesehatan dan kekuatan tubuh, , selera makan yang normal,
pencernaan dan penggunaan zat-zat makanan.
5. Mineral, bermanfaat sebagai :
Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi.
Membantu fungsional organ;memelihara irama jantung,
kontraksi otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
Memelihara keteraturan metabolism seluler
6. Air, bermanfaat sebagai :
Sebagai media tranportasi zat-zat gizi .
Membuang sisa-sisa metabolisme.
Mengatur temperature tubuh terutama selama melakukan
aktivitas jasmani.
Mempertahankan keseimbangan volume darah.
B. DAMPAK
KEKURANGAN GIZI
Asupan
gizi buruk pada 1000 hari pertama kehidupan, atau sejak kehamilan sampai bayi
berusia dua tahun, bisa membuat anak mengalami gangguan kesehatan, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Kekurangan
gizi disebut sebagai gizi buruk. Bisa diartikan gizi buruk adalah kondisi tubuh
yang mengalami kekurangan zat gizi, gizi buruk dapat disebabkan karena
kekurangan vitamin, zat besi, energy atau zat penting lainnya.
Beberapa dampak tersebut adalah:
- Gagal tumbuh, yang membuat terhambatnya pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh kecil dan pendek.
- Penurunan IQ, yang menyebabkan gangguan kecerdasan (fungsi kognitif) sehingga membuat rendahnya kemampuan belajar yang berisiko mengakibatkan kegagalan pembelajaran.
- Menurunnya produktivitas, sebagai akibat gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif yang berakibat pada menurunnya daya saing.
- Menurunnya daya tahan tubuh, yang meningkatkan risiko kesakitan dan kematian.
Beberapa dampak tersebut adalah:
- Gagal tumbuh, yang membuat terhambatnya pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh kecil dan pendek.
- Penurunan IQ, yang menyebabkan gangguan kecerdasan (fungsi kognitif) sehingga membuat rendahnya kemampuan belajar yang berisiko mengakibatkan kegagalan pembelajaran.
- Menurunnya produktivitas, sebagai akibat gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif yang berakibat pada menurunnya daya saing.
- Menurunnya daya tahan tubuh, yang meningkatkan risiko kesakitan dan kematian.
- Meningkatnya risiko penyakit tidak
menular saat usia dewasa.
C. OBESITAS
Pengertian obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai
akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang
memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai
penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita
memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang
normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita
dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan
lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Perhatian
tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada
lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong,
sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya
lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah
apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada
beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak
seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Seseorang yang
lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai
masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang
lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah
apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara
untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah
pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur
pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar;
lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran
pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul
sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria
dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.
D. PENYEBAB
TERJADINYA OBESITAS
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori
lebih banyak yang diperlukan tubuh. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa
factor :
1. Factor makanan
Jika seseorang mengkonsumsi makanan
dengan kandungam energy sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energy
yang disimpan. Sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energy melebihi yang
dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energy akan disimpan, sebagai cadangan energy
utama sebagai lemak. Seiring berkembangnya dunia moderenisasi, masyarakt secara
tidak sadar cenderung lebih mengkonsumsi makanan berkalori tinggi seperti
makanan cepat saji, makanan yang dibakar, dan kudapan yang memiliki andil dalam
peningkatan berat badan.
Makanan siap saji umumnya dipilih
oleh masyarakat umumnya mahasiswa dan pegawai kantoran. Makanan siap saji
kandungan lemaknya sangat tinggi, begitu pula kandungan kalorinya. Sementara
kandungan nutrisi yang menyehatkan, nyaris tidak ada.
2. Factor
keturunan
Penelitian
pada manusia menunjukan bahwa obesitas terjadi karena factor interaksi gen dan
lingkungan. Jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka
Anda memiliki resiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan
mereka yang tidak. Tapi factor genetic juga berhubungan dengan masalah gaya
hidup yang kurang sehat. Sebab jika anggota keluarga Anda yang memiliki masalah
obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan
mempengaruhi Anda.
3. Faktor
psikologis
Factor psikologis ini dapat
mempengaruhi kebiasaan makan. Sebagian orang makan lebih banyak sebagai respon
terhadap keadaan mood negative seperti sedih, bosan, atau marah. Sebagian lagi
mungkin mengalami gangguan makanan seperti dorongan makan kurang terkendali
walaupun sudah kenyang, atau kebiasaan ngemil yang sulit dihentikan.
4. Pemakaian
obat-obatan.
Efek samping beberapa obat dapat
menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat kontrasepsi. Obat-obatan
seperti steroid, anti depersi bisa menstimulasi nafsu makan.
Apapun penyebabnya, yang menjadikan
seseorang obesitas pada dasarnya adalah energy yang masuk atau energy yang
didapat dari makanan atau lainnya lebih besar dibandingkan energy yang
dikeluarkan.
E. DAMPAK
DARI OBESITAS
Dampak buruk dari obesitas adalah
sebagai berikut:
a. Hipertensi.
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Nilai normal
tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat
aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
b. Diabetes melitus
Diabetes mellitus yang dikenal
dengan istilah kencing manis adalah kelainan metabolic yang disebabkan oleh
banyak factor sengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolism karbohidrat, lemak dan protein.
c. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah
penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh
penumpukan dari zat-zat lemak yang makin lama makin banyak dan menumpuk di
bawah lapisan terddalam dari dinding pembuluh nadi.
Dengan tersumbatnya arteri koroner,
maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah dan mensupply
oksigen ke otot-otot jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa
darah. Jika otot-otot jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi
lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh tubuh.
d. Stroke
Stroke adalah serangan otak yang
timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan
kata lain stroke ialah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan
kematian jaringan otak yang disebabkan karena adanya penyumbatan, penyempitan
atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen
otak berkurang.
F. CARA
MENCEGAH OBESITAS
1) Minum air putih.
Banyak minum air putih dan kurangi
minuman bersoda yang mengandung banyak gula (4 kaleng soda/minggu bisa membuat
berat badan naik 0,5 kg). sementara air putih membantu melarutkan lemak dalam
tubuh.
2) Makan serat
Perbanyak serat dari buah dan
sayuran, yang akan melapisi dinding usus sehinggak akan lebih mudah merasa
cepat kenyang.
3) Hindari cemilan
Hindari cemilan padat kalor. Sudah
saatnya Anda tahu bahwa gula yang terkandung dalam keripik kentang jauh lebih
besar dari gula yang terkandung dalam sepiring nasi.
4) Keep moving
Kalau malas bergabung dalam klub
kebugaran, jogging setiap akhir pecan bisa menjadi pilihan. Biasakan
menggunakan tangga daripada lift saat kantor atau bersepeda setiap akhir pecan.
5) Diet
Jika berat badan Anda mulai berlebih
diatas normal, maka Anda perlu sedikit melakukan diet karbohidrat(nasi,
keripik,kentang goring), lemak (minyak, makanan yang digoreng, margarine) dan
semua makanan yang diolah memakai gula (sirup, permen dan selai)
6) Pilih makanan pengganti
Daripada makan es krim yang
berkalori tinggi, lebih baik pilih yogurt saja. Yogurt mampu menurunkan
kolesterol darah sehingga kesehatan jantung Anda tetap terjaga. Yogurt juga
menjaga microflora yang berfungsi mencegah masuknya penyakit ke dalam saluran
pencernaan Ansa. Cukup mengkonsumsi yogurt 1 atau 2 gelas sehari saja sudah
cukup membantu Anda terhindar dari obesitas.
Tabel
Rekomendasi Pengertian obesitas - pencegahan obesitas pada
anak sesuai usia
USIA
|
REKOMENDASI
|
0 – 1 tahun
|
ASI sangat membantu dalam menjaga
peningkatan berat badan. Bayi dengan ASI dapat mengontrol kapan ingin
mengkonsumsi dan mengikuti keinginannya sendiri ketika lapar.
|
2- 6 tahun
|
Sedini mungkin kenalkan dengan
kebiasaan yang sehat. Ajak anak untuk lebih aktif dan berikan beragam makanan
sehat. Mungkin butuh usaha lebih agar anak dapat menerima beragam makanan,
namun jangan menyerah.
|
7 – 12 tahun
|
Rangsang anak agar lebih aktif
setiap hari, dapat dengan kegiatan berkelompok seperti olahraga atau
permainan-permainan sehat lainnya. Ajak anak juga tetap aktif dirumah, melalui
kegiatan seperti berjalan, bermain di halaman dan juga ajak mereka untuk
terlibat ketika membuat makanan sehat.
|
13 – 17 tahun
|
Remaja cenderung menyukai makanan
siap saji. Cobalah untuk mengarahkan mereka untuk beralih menyukai makanan
yang lebih sehat seperti buah, sayur, serealia. Batasi makanan siap saji
dengan kalori tinggi. Ajak untuk lebih aktif setiap hari, jika anak Anda
tidak ikut serta dalam klub olahraga, sarankan mengikuti kegiatan yang lebih
individual seperti lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
|
Pada segala usia
|
Kurangi waktu untuk menonton TV,
komputer dan video game serta kurangi camilan pada saat melakukan kegiatan
tersebut. Berikan makanan sehat sesering mungkin. Coba untuk selalu
memberikan buah dan sayuran, dan ajak anak untuk selalu sarapan setiap hari.
Tetap rangsang anak untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Namun jangan
paksa anak pada satu jenis olahraga atau aktivitas, tapi bantulah mereka
untuk menemukan yang mereka suka dan dukung mereka.
|
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Gizi merupakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
2. Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktoral yang terjadi
akibat akumulasi jaringan lemak yang berlebihan dan dapat menggangu kesehatan.
Obesitas terjadi bila ukuran dan jumlah sel lemak bertambah.
2. WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah di
seluruh dunia berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Data tersebut
memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pravalensi overweight dan obesitas.
Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita
obesitas.
3. Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakti seperti jantung
koroner, hipertensi, stroke, dan diabetes mellitus.
B. SARAN
Dengan adanaya makalah ini penulis berharap para pembaca
dapat mengetahui lebih banyak tentang gizi dan obesitas guna menambah wawasan
untuk pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Proverwati,
Atikah. Obesitas dan Gangguan Perilaku
Makan. Yogyakarta:Nuha Medika; 2010
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/24/060431529/Dampak-Anak-Kurang-Gizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar