Selasa, 13 Mei 2014

"GIZI DAN OBESITAS"


                                                     
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal organ tubuh serta menghasilkan tenaga (Djoko Pekik Irianto,2006:2)

Menurut Asmira Sutarto (1980) secara umum fungsi zat makanan adalah sebagai berikut :
1.      Memberi bahan untuk membangun tubuh dan memelihara serta memperbaiki            bagian-bagian tubuh yang hilang dan rusak.
2.      Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga kita dapat bergerak dan bekerja.
3.      Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh.
4.      Membangun dan memelihara tubuh.

Untuk mendapatkan kualitas gizi yang baik, makanan yang kita konsumsi setiap hari harus mengandung zat-zat gizi, misalnya di Indonesia telah lama masyarakat dianjurkan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yaitu nasi, sayur, lemak, buah dan susu, sehingga diharapkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi akan membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik serta energy yang cukup guna melaksakan kegiatan sehari-hari.






1.2        Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Apa itu gizi?
2. Apa saja dampak buruk bagi seseorang yang mengalami kekurangan gizi?
3. Apa itu obesitas?
4. Hal apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas?
5. Apa dampak dari obesitas?
6. Bagaimana cara untuk menghindari terjadinya obesitas pada tubuh kita?

1.3        Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian gizi.
2. Menjelaskan dampak buruk bagi seseorang yang kekurangan gizi
3. Menjelaskan pengertian obesitas.
4. Menjelaskan penyebab terjadinya obesitas.
5. Menjelaskan dampak dari obesitas.
6. Menyebutkan cara untuk menghindari terjadinya obesitas

1.4        Manfaat
1. Untuk mengetahui secara dalam tentang gizi dan hubungannya dengan obesitas.
2. Memberikan solusi kesehatan agar terhindar dari obesitas.









                                                        BAB II
ISI

A.    GIZI
Gizi dapat diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta menghasilkan tenaga.
Menurut I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002) menjelaskan bahwa gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, dan transportasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gizi merupakan bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan, menghasilkan tenaga serta membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh.
Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh.
makanan yang dikonsumsi sebagai sumber gizi harus mengandung karbohidat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat-zat gizi tersebut mempunyai manfaat bagi tubuh, yaitu :

1.      Karbohidrat, bermanfaat sebagai :
      Sumber energy utama bagi tubuh
      Pembentuk cadangan sumber energy. Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energy yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
      Memberi rasa kenyang karena karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan adanaya selulosa.
2.      Protein, bermanfaat sebagai :
      Membangun sel tubuh
      Mengganti sel tubuh
      Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
      Pemberi kalori
      Mengangkat zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membrane sel ke dalam sel.
3.      Lemak, bermanfaat sebagai :
      Sumber energy.
      Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
      Memperlama rasa kenyang.
4.      Vitamin :
Setiap vitamin mempunyai fungsi khusus, beberapa vitamin dapat berperan secara bersama-sama dalam fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara pertumbuhan, reproduksi, kesehatan dan kekuatan tubuh, , selera makan yang normal, pencernaan dan penggunaan zat-zat makanan.
5.      Mineral, bermanfaat sebagai :
      Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi.
      Membantu fungsional organ;memelihara irama jantung, kontraksi otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
      Memelihara keteraturan metabolism seluler
6.      Air, bermanfaat sebagai :
      Sebagai media tranportasi zat-zat gizi .
      Membuang sisa-sisa metabolisme.
      Mengatur temperature tubuh terutama selama melakukan aktivitas jasmani.
      Mempertahankan keseimbangan volume darah.
B.    DAMPAK KEKURANGAN GIZI









Asupan gizi buruk pada 1000 hari pertama kehidupan, atau sejak kehamilan sampai bayi berusia dua tahun, bisa membuat anak mengalami gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kekurangan gizi disebut sebagai gizi buruk. Bisa diartikan gizi buruk adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan zat gizi, gizi buruk dapat disebabkan karena kekurangan vitamin, zat besi, energy atau zat penting lainnya.
Beberapa dampak tersebut adalah:
- Gagal tumbuh, yang membuat terhambatnya pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh kecil dan pendek.
- Penurunan IQ, yang menyebabkan gangguan kecerdasan (fungsi kognitif) sehingga membuat rendahnya kemampuan belajar yang berisiko mengakibatkan kegagalan pembelajaran.
- Menurunnya produktivitas, sebagai akibat gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif yang berakibat pada menurunnya daya saing.
- Menurunnya daya tahan tubuh, yang meningkatkan risiko kesakitan dan kematian.
- Meningkatnya risiko penyakit tidak menular saat usia dewasa.





C. OBESITAS
Pengertian obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
 Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.

D.    PENYEBAB TERJADINYA OBESITAS
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak yang diperlukan tubuh. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa factor :
1. Factor makanan
Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungam energy sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energy yang disimpan. Sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energy melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energy akan disimpan, sebagai cadangan energy utama sebagai lemak. Seiring berkembangnya dunia moderenisasi, masyarakt secara tidak sadar cenderung lebih mengkonsumsi makanan berkalori tinggi seperti makanan cepat saji, makanan yang dibakar, dan kudapan yang memiliki andil dalam peningkatan berat badan.
Makanan siap saji umumnya dipilih oleh masyarakat umumnya mahasiswa dan pegawai kantoran. Makanan siap saji kandungan lemaknya sangat tinggi, begitu pula kandungan kalorinya. Sementara kandungan nutrisi yang menyehatkan, nyaris tidak ada.
2.  Factor keturunan
Penelitian pada manusia menunjukan bahwa obesitas terjadi karena factor interaksi gen dan lingkungan. Jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki resiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. Tapi factor genetic juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang sehat. Sebab jika anggota keluarga Anda yang memiliki masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan mempengaruhi Anda.
3. Faktor psikologis
Factor psikologis ini dapat mempengaruhi kebiasaan makan. Sebagian orang makan lebih banyak sebagai respon terhadap keadaan mood negative seperti sedih, bosan, atau marah. Sebagian lagi mungkin mengalami gangguan makanan seperti dorongan makan kurang terkendali walaupun sudah kenyang, atau kebiasaan ngemil yang sulit dihentikan.
4. Pemakaian obat-obatan.
Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat kontrasepsi. Obat-obatan seperti steroid, anti depersi bisa menstimulasi nafsu makan.
Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah energy yang masuk atau energy yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar dibandingkan energy yang dikeluarkan.


E.     DAMPAK DARI OBESITAS
Dampak buruk dari obesitas adalah sebagai berikut:
a.      Hipertensi.
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
b.      Diabetes melitus
Diabetes mellitus yang dikenal dengan istilah kencing manis adalah kelainan metabolic yang disebabkan oleh banyak factor sengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak dan protein.
c.       Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terddalam dari dinding pembuluh nadi.
Dengan tersumbatnya arteri koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah dan mensupply oksigen ke otot-otot jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Jika otot-otot jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh tubuh.
d.     Stroke
Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan kata lain stroke ialah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak yang disebabkan karena adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen otak berkurang.


F.      CARA MENCEGAH OBESITAS







1)      Minum air putih.
Banyak minum air putih dan kurangi minuman bersoda yang mengandung banyak gula (4 kaleng soda/minggu bisa membuat berat badan naik 0,5 kg). sementara air putih membantu melarutkan lemak dalam tubuh.
2)      Makan serat
Perbanyak serat dari buah dan sayuran, yang akan melapisi dinding usus sehinggak akan lebih mudah merasa cepat kenyang.
3)      Hindari cemilan
Hindari cemilan padat kalor. Sudah saatnya Anda tahu bahwa gula yang terkandung dalam keripik kentang jauh lebih besar dari gula yang terkandung dalam sepiring nasi.

4)      Keep moving
Kalau malas bergabung dalam klub kebugaran, jogging setiap akhir pecan bisa menjadi pilihan. Biasakan menggunakan tangga daripada lift saat kantor atau bersepeda setiap akhir pecan.
5)      Diet
Jika berat badan Anda mulai berlebih diatas normal, maka Anda perlu sedikit melakukan diet karbohidrat(nasi, keripik,kentang goring), lemak (minyak, makanan yang digoreng, margarine) dan semua makanan yang diolah memakai gula (sirup, permen dan selai)
6)      Pilih makanan pengganti
Daripada makan es krim yang berkalori tinggi, lebih baik pilih yogurt saja. Yogurt mampu menurunkan kolesterol darah sehingga kesehatan jantung Anda tetap terjaga. Yogurt juga menjaga microflora yang berfungsi mencegah masuknya penyakit ke dalam saluran pencernaan Ansa. Cukup mengkonsumsi yogurt 1 atau 2 gelas sehari saja sudah cukup membantu Anda terhindar dari obesitas.

Tabel  Rekomendasi Pengertian obesitas - pencegahan obesitas pada anak sesuai usia
USIA
REKOMENDASI
0 – 1 tahun
ASI sangat membantu dalam menjaga peningkatan berat badan. Bayi dengan ASI dapat mengontrol kapan ingin mengkonsumsi dan mengikuti keinginannya sendiri ketika lapar.
2- 6 tahun
Sedini mungkin kenalkan dengan kebiasaan yang sehat. Ajak anak untuk lebih aktif dan berikan beragam makanan sehat. Mungkin butuh usaha lebih agar anak dapat menerima beragam makanan, namun jangan menyerah.
7 – 12 tahun
Rangsang anak agar lebih aktif setiap hari, dapat dengan kegiatan berkelompok seperti olahraga atau permainan-permainan sehat lainnya. Ajak anak juga tetap aktif dirumah, melalui kegiatan seperti berjalan, bermain di halaman dan juga ajak mereka untuk terlibat ketika membuat makanan sehat.
13 – 17 tahun
Remaja cenderung menyukai makanan siap saji. Cobalah untuk mengarahkan mereka untuk beralih menyukai makanan yang lebih sehat seperti buah, sayur, serealia. Batasi makanan siap saji dengan kalori tinggi. Ajak untuk lebih aktif setiap hari, jika anak Anda tidak ikut serta dalam klub olahraga, sarankan mengikuti kegiatan yang lebih individual seperti lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
Pada segala usia
Kurangi waktu untuk menonton TV, komputer dan video game serta kurangi camilan pada saat melakukan kegiatan tersebut. Berikan makanan sehat sesering mungkin. Coba untuk selalu memberikan buah dan sayuran, dan ajak anak untuk selalu sarapan setiap hari. Tetap rangsang anak untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Namun jangan paksa anak pada satu jenis olahraga atau aktivitas, tapi bantulah mereka untuk menemukan yang mereka suka dan dukung mereka.










BAB III
PENUTUP

A.        KESIMPULAN
1.      Gizi merupakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
2.      Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktoral yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak yang berlebihan dan dapat menggangu kesehatan. Obesitas terjadi bila ukuran dan jumlah sel lemak bertambah.
2.      WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah di seluruh dunia berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Data tersebut memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pravalensi overweight dan obesitas. Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.
3.      Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakti seperti jantung koroner, hipertensi, stroke, dan diabetes mellitus.

B.     SARAN
Dengan adanaya makalah ini penulis berharap para pembaca dapat mengetahui lebih banyak tentang gizi dan obesitas guna menambah wawasan untuk pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
Proverwati, Atikah. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan. Yogyakarta:Nuha Medika; 2010
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/24/060431529/Dampak-Anak-Kurang-Gizi






Tidak ada komentar:

Posting Komentar